Loading...

Laporan tersebut mengklaim bahwa pada 8 April, al-Zubaidi memberikan pernyataan yang tidak akurat kepada petugas investigasi setelah dia “diancam” untuk melaporkan insiden tersebut sebagai kecelakaan oleh mertuanya.
Laporan itu menambahkan, dia mengubah pernyataannya pada 11 April, mengatakan bahwa setelah terlibat perselisihan dengan suaminya, dia melecehkannya dengan kabel pengisian daya sebelum dia berlari ke taman di depan rumah. Di sana, al-Zubaidi direndam dalam bensin dan kemudian dia dibakar.
Media lokal melaporkan bahwa polisi Najaf, atas perintah pengadilan, menahan sejumlah orang yang diyakini terkait dengan kasus ini, termasuk al-Mayahli dan beberapa anggota keluarganya.
Media lokal melaporkan bahwa polisi Najaf, atas perintah pengadilan, menahan sejumlah orang yang diyakini terkait dengan kasus ini, termasuk al-Mayahli dan beberapa anggota keluarganya.
Tidak ada undang-undang yang mengkriminalkan kekerasan dalam rumah tangga di Irak, meskipun konstitusi negara itu melarang “semua bentuk kekerasan dan pelecehan dalam keluarga”.
Di antara mereka yang berbicara dalam solidaritas dengan al-Zubaidi adalah duta besar Inggris untuk Irak, Stephen Hickey.
Dalam sebuah posting Twitter yang diterbitkan dalam bahasa Arab, ia mengatakan: “Kami merasakan banyak kesedihan tentang kasus Malak al-Zubaidi, dan kami berharap penyelidikan cepat selesai. Kami ingin mengingatkan bahwa kekerasan dalam rumah tangga, apakah itu phycological atau fisik penyalahgunaan, adalah masalah yang berlaku di seluruh dunia,” katanya. (R02)
Sumber: Fajar.co.id
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
loading...
Loading...
loading...